SEJARAH SMAS HKBP 1 TARUTUNG
SEJARAH BERDIRINYA
SMA SWASTA HKBP TARUTUNG
Pembentukan “ Negeri” Di Tapanuli Utara
Dimulai Oleh Belanda Pada Tahun 1918. Dalam Susunan Masyarakat Pra Zending
Hanya Dikenal Huta Sebagai Kelompok Terkecil Masyarakat Orang Batak. Diatas
Huta Terdapat Marga Kelompok Marga Diatasnya Tidak Terdapat Lagi Apa-Apa.
Bagi Orang Batak Yang Sudah Menganut
Agama Kristen Tetap Menjungjung Tinggi Nilai Budaya Yang Diwariskan Pada
Pendahulu Atau Nenek Moyangnya. Nilai Budaya Yang Diwarisi Dari Nenek Moyang
Adalah Harusnya Mempunyai Sahala Harajaon (Wibawa – Kualitas Memegang
Kekuasaan) Dan Sahala Hasangapon (Wibawa – Kwalitas Untuk Dihormati) Karna Ada
Ungkapan Yang Mengatakan :
Baris
– Baris Ni Gaja Di Rura Pangaloan
Molo
Marsuru Raja Dae Do So – Oloan
Molo
So Ni Oloan Tubu Hamagoan
Molo
Ni Oloan Dapot Pangomoan
Artinya, Jika Diterjemahkan Adalah
Sebagai Berikut :
Gajah
Berbaris – Baris (Melalui) Lempang Pangaloan
Jika
Raja Yang Menyuruh Tidak Layak Jika Tidak Dipatuhi (Karena)
Jika
Tidak Dipatuhi Akan Timbul Sengsara (Dan)
Jika
Dipatuhi, Akan Diperoleh Keuntungan.
Kedua Sahala (Wibawa) Tersebut Di Atas
Disebut Juga Sebagai Kwalitas :
Habolonon (Kebesaran) Yang Mengacu
Kepada Besarnya Jumlah Anggota Dari Raja Yang Bersangkutan
Hamoraon (Kekayaan) Yang Memberi
Kesanggupan Kepada Raja Untuk Menjamu Dan Dermawan Kepada Rakyat Dibawah
Kekuasaannya.
Habisukon (Kebijaksanaan) Terdiri Dari
Parpollungon (Keahlian/Seni Membahas Masalah Sebagai Partahi/Perencanaan Yang
Handal) Dan Sebagai Parhata/Pembicara Yang Arif) Dalam Hal Menyelesaikan
Masalah, Mengadakan Persekutuan Dan Kemampuan Menganalisa Keadaan.
Keperkasaan Dan Ketegasan Dalam Memimpin
Rakyat Diperlukan Sahala (Wibawa) Sehingga Keadilan Dapat Ditegakkan Bagi Semua
Warga Kerajaan
Ketrampilan.Ketrampilan Bagi Masyarakat
Di Bawah Pimpinan Kepala Nagari Sangatlah Dibutuhkan Terutama Keterampilan
Bercocok Tanam Dan Beternak.
Seiring Dengan Pembentukan “Negeri” Di
Tapanuli Utara Dimulai Oleh Hindia Belanda Tahun 1918 Didirikan Sekolah HIS
Kepunyaan Zending Yang Berbahasa Belanda Di Sigompulon Tarutung. Murid – Murid
Yang Masuk Sekolah HIS Ini Adalah Para Raja (Termasuk Anak Kepala-Kepala Negeri),
Anak-Anak Pegawai Negeri Yang Diangkat Pemerintah Belanda Dan Anak-Anak Orang
Kaya, Sekolah Ini Belum Terjangkau Oleh Rakyat Biasa.
Keterbatasan Kesempatan Memperoleh
Pendidikan Dan Pengajaran Di Sekolah Yang Didirikan Pemerintah Hindia Berlanda
Di Sigompulon Tapanuli Utara Ini Mrmberikan Insfirasi. Motivasi Kepada Pengurus
Gereja Huria Kristen Batak Untuk Mendirikan Sekolah, Gagasan Pendirian
Sekolah Ini Disambut Dengan Gegap Gempita Oleh Penatua Gereja Dan Warga Jemaat
Yang Benar-Benar Rindu Dan Haus Akan Pendidikan.
Besarnya Keinginan Penatua-Penatua
Gereja Dan Warga Jemaat Mendorong Parhalado Pusat Mengusulkan Pendirian Sekolah
Sinode Godang HKBP, Usulan Parhalado Pusat Ini Disetujui Oleh Peserta
Sinodestran, Kemudian Berdirilah Sekolah Zending Lanjutan Di Seminarium
Sipoholon, Sekolah Zending Lanjutan Ini Disebut Juga Sekolah Persamayan
Karena Sekolah Mempersiapkan Tenaga Pengajar (Guru) Dan Tenaga Zending Yang
Bertugas Menyebarkan Ajaran Agama Kristen Di Tengah Bangsa Yang Pada Waktu Itu
Masih Banyak Menganut Kepercayaan Animisme Dan Dinamisme.
Seiring Dengan Perkembangan Zaman Dan
Ilmu Pengetahuan Serta Minimnya Tenaga Kerja Yang Berkwalitas Dan Terampil Di
Indonesia Pada Umumnya Di Tapanuli Pada Khususnya Maka Huria Kristen Batak
Bekerja Sama Dengan Zending Belanda Mendirikan Sekolah Lanjutan Dari HIS Atau
Schakel School Yang Disebut Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Setingkat
SLTP Yang Diselenggarakan Di Gedung Yang Ditempati Oleh SMA Swasta HKBP 1
Tarutung Sekarang. Lembaga Ini Bersifat Nasionalis Namun Pendidikan Agama Dan
Pembinaan Kerohanian Lebih Diutamakan Untuk Mempersiapkan Tenaga Kerja Yang
Beriman Dan Bermoral Kristiani.
Tanggal 7 Desember 1947 Adalah
Suatu Hari Yang Sangat Naas, Khususnya Bagi Amerika Serikat, Inggris Dan
Belanda Sebab Hari Itu Angkatan Udara Jepang Menyerang Pangkalan Laut Amerika
Serikat Di Pearl Harbour Dan Dengan Demikian Pecahlah Perang Pasifik Yang
Merupakan Titik Awal Lenyapnya Kekuasaan Klonial Belanda Dari Bumi Indonesia.
Kekalahan Belanda Dan Kedatangan Jepang
Menimbulkan Berbagai Harapan Dan Tantangan Di Kalangan Masyarakat Indonesia.
Pada Sebahagian Pemimpin Rakyat Timbul Optimisme Besar, Bahwa Kedatangan Jepang
Adalah Untuk Membebaskan Indonesia Dari Penjajahan Belanda, Mereka Begitu Yakin
Akan Hal Ini Sehingga Kedatangan Jepang Dielu-Elukkan Oleh Rakyat Indonesia,
Akan Tetapi Tidak Sampai Satu Bulan Harapan Untuk Kebebasan Sirnah Ditelan
Angin Karena Jepang Telah Menampakkan Taring Kerajaannya Untuk Menguasai Dan
Mengambil Alih Kekuasaan Dari Pemerintah Hindia Belanda.
Dalam Bidang Pendidikan Pada Umumnya,
Khususnya Sekolah-Sekolah Yang Berbau Belanda Seperti MULO Huria Christen Batak
Yang Gedungnya Dijadikan Markas Tentara Jepang. Setelah Bangsa Indonesia
Merdeka Dan Terlaksananya Penyerahan Kedaulatan Dari Pemerintah Belanda Kepada
Bangsa Indonesia (1949) Gedung MULO Dikembalikan Oleh Pemerintah Republik
Indonesia Kepada Huria Kristen Batak Protestan.
Huria Kristen Batak Protestan (HKBP)
Mendirikan SMA Swasta HKBP Bersubsidi Di Gedong MULO Tahun 1952. Pendirian
Sekolah Ini Dibuktikan Dengan Tanda Pendaftaran Dengan Akte Nomor: D/I/13572
Tanggal 1 Oktober 1951 Yang Diasuh Oleh Yayasan Dewan Pendidikan Pengajaran
Huria Kristen Batak Protestan (D. P. P. – HKBP)
Sekolah Ini Menjadi Tumouan Dan Harapan
Bagi Masyarakat Karena Satu-Satunya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Di Tapanuli
Utara Khususnya. Siswa-Siswi Berdatangan Dari Segala Penjuru Tapanuli Utara
Bahkan Banyak Juga Siswa Datang Dari Luar Tapanuli Utara Seperti Dari
Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan Dan Dari Kabupaten Lainnya.
Pada Awal Berdirinya Sekolah Ini Tenaga
Pengajar Didatangkan Sebahagian Lagi Dari Luar Negeri Yaitu Dari Jerman Seperti
P. G. Pelle, Sholting Voigts Dan Lain-Lain.
NAMA – NAMA KEPALA SEKOLAH
( 1952 - Sekarang )
P. PASARIBU
Drs. B.H.TAMBUNAN ( 1974 – 1976 )
P. SIMATUPANG ( 1976 – 1981 )
Drs. B.H.TAMBUNAN ( 1981 – 1993 )
N. HUTAURUK ( 1993 – 1994 )
M. LUMBANTOBING ( 1994 – 2009 )
T.SILABAN, S.Pd,MM ( 2009 – 2011 )
Dra.K.NABABAN ( 2011 – 2011 )(24 Februari-24Juli2011 )
M. HARIANJA, S.Pd ( 2011 – 2013 )
T. SILABAN, S.Pd,MM (2013 – Sampai Sekarang)
( 1952 - Sekarang )
P. PASARIBU
Drs. B.H.TAMBUNAN ( 1974 – 1976 )
P. SIMATUPANG ( 1976 – 1981 )
Drs. B.H.TAMBUNAN ( 1981 – 1993 )
N. HUTAURUK ( 1993 – 1994 )
M. LUMBANTOBING ( 1994 – 2009 )
T.SILABAN, S.Pd,MM ( 2009 – 2011 )
Dra.K.NABABAN ( 2011 – 2011 )(24 Februari-24Juli2011 )
M. HARIANJA, S.Pd ( 2011 – 2013 )
T. SILABAN, S.Pd,MM (2013 – Sampai Sekarang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar