MENU

Senin, 18 April 2016

SEJARAH SMAS HKBP 1 TARUTUNG

Sejarah SMAS HKBP 1 Tarutung

SEJARAH SMAS HKBP 1 TARUTUNG
SEJARAH BERDIRINYA
SMA SWASTA HKBP TARUTUNG
Pembentukan “ Negeri” Di Tapanuli Utara Dimulai Oleh Belanda Pada Tahun 1918. Dalam Susunan Masyarakat Pra Zending Hanya Dikenal Huta Sebagai Kelompok Terkecil Masyarakat Orang Batak. Diatas Huta Terdapat Marga Kelompok Marga Diatasnya Tidak Terdapat Lagi Apa-Apa.
Bagi Orang Batak Yang Sudah Menganut Agama Kristen Tetap Menjungjung Tinggi Nilai Budaya Yang Diwariskan Pada Pendahulu Atau Nenek Moyangnya. Nilai Budaya Yang Diwarisi Dari Nenek Moyang Adalah Harusnya Mempunyai Sahala Harajaon (Wibawa – Kualitas Memegang Kekuasaan) Dan Sahala Hasangapon (Wibawa – Kwalitas Untuk Dihormati) Karna Ada Ungkapan Yang Mengatakan :
            Baris – Baris Ni Gaja Di Rura Pangaloan
            Molo Marsuru Raja Dae Do So – Oloan
            Molo So Ni Oloan Tubu Hamagoan
            Molo Ni Oloan Dapot Pangomoan
Artinya, Jika Diterjemahkan Adalah Sebagai Berikut :
            Gajah Berbaris – Baris (Melalui) Lempang Pangaloan
            Jika Raja Yang Menyuruh Tidak Layak Jika Tidak Dipatuhi (Karena)
            Jika Tidak Dipatuhi Akan Timbul Sengsara (Dan)
            Jika Dipatuhi, Akan Diperoleh Keuntungan.

Kedua Sahala (Wibawa) Tersebut Di Atas Disebut Juga Sebagai Kwalitas :
Habolonon (Kebesaran) Yang Mengacu Kepada Besarnya Jumlah Anggota Dari Raja Yang Bersangkutan
Hamoraon (Kekayaan) Yang Memberi Kesanggupan Kepada Raja Untuk Menjamu Dan Dermawan Kepada Rakyat Dibawah Kekuasaannya.
Habisukon (Kebijaksanaan) Terdiri Dari Parpollungon (Keahlian/Seni Membahas Masalah Sebagai Partahi/Perencanaan Yang Handal) Dan Sebagai Parhata/Pembicara Yang Arif) Dalam Hal Menyelesaikan Masalah, Mengadakan Persekutuan Dan Kemampuan Menganalisa Keadaan.
Keperkasaan Dan Ketegasan Dalam Memimpin Rakyat Diperlukan Sahala (Wibawa) Sehingga Keadilan Dapat Ditegakkan Bagi Semua Warga Kerajaan
Ketrampilan.Ketrampilan Bagi Masyarakat Di Bawah Pimpinan Kepala Nagari Sangatlah Dibutuhkan Terutama Keterampilan Bercocok Tanam Dan Beternak.

Seiring Dengan Pembentukan “Negeri” Di Tapanuli Utara Dimulai Oleh Hindia Belanda Tahun 1918 Didirikan Sekolah HIS Kepunyaan Zending Yang Berbahasa Belanda Di Sigompulon Tarutung. Murid – Murid Yang Masuk Sekolah HIS Ini Adalah Para Raja (Termasuk Anak Kepala-Kepala Negeri), Anak-Anak Pegawai Negeri Yang Diangkat Pemerintah Belanda Dan Anak-Anak Orang Kaya, Sekolah Ini Belum Terjangkau Oleh Rakyat Biasa.
Keterbatasan Kesempatan Memperoleh Pendidikan Dan Pengajaran Di Sekolah Yang Didirikan Pemerintah Hindia Berlanda Di Sigompulon Tapanuli Utara Ini Mrmberikan Insfirasi. Motivasi Kepada Pengurus Gereja Huria Kristen Batak  Untuk Mendirikan Sekolah, Gagasan Pendirian Sekolah Ini Disambut Dengan Gegap Gempita Oleh Penatua Gereja Dan Warga Jemaat Yang Benar-Benar Rindu Dan Haus Akan Pendidikan.
Besarnya Keinginan Penatua-Penatua Gereja Dan Warga Jemaat Mendorong Parhalado Pusat Mengusulkan Pendirian Sekolah Sinode Godang HKBP, Usulan Parhalado Pusat Ini Disetujui Oleh Peserta Sinodestran, Kemudian Berdirilah Sekolah Zending Lanjutan Di Seminarium Sipoholon, Sekolah Zending Lanjutan Ini Disebut Juga  Sekolah Persamayan Karena Sekolah Mempersiapkan Tenaga Pengajar (Guru) Dan Tenaga Zending Yang Bertugas Menyebarkan Ajaran Agama Kristen Di Tengah Bangsa Yang Pada Waktu Itu Masih Banyak Menganut Kepercayaan Animisme Dan Dinamisme.
Seiring Dengan Perkembangan Zaman Dan Ilmu Pengetahuan Serta Minimnya Tenaga Kerja Yang Berkwalitas Dan Terampil Di Indonesia Pada Umumnya Di Tapanuli Pada Khususnya Maka Huria Kristen Batak Bekerja Sama Dengan Zending Belanda Mendirikan Sekolah Lanjutan Dari HIS Atau Schakel School Yang Disebut Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Setingkat SLTP Yang Diselenggarakan Di Gedung Yang Ditempati Oleh SMA Swasta HKBP 1 Tarutung Sekarang. Lembaga Ini Bersifat Nasionalis Namun Pendidikan Agama Dan Pembinaan Kerohanian Lebih Diutamakan Untuk Mempersiapkan Tenaga Kerja Yang Beriman Dan Bermoral Kristiani.
Tanggal 7 Desember 1947  Adalah Suatu Hari Yang Sangat Naas, Khususnya Bagi Amerika Serikat, Inggris Dan Belanda Sebab Hari Itu Angkatan Udara Jepang Menyerang Pangkalan Laut Amerika Serikat Di Pearl Harbour Dan Dengan Demikian Pecahlah Perang Pasifik Yang Merupakan Titik Awal Lenyapnya Kekuasaan Klonial Belanda Dari Bumi Indonesia.
Kekalahan Belanda Dan Kedatangan Jepang Menimbulkan Berbagai Harapan Dan Tantangan Di Kalangan Masyarakat Indonesia. Pada Sebahagian Pemimpin Rakyat Timbul Optimisme Besar, Bahwa Kedatangan Jepang Adalah Untuk Membebaskan Indonesia Dari Penjajahan Belanda, Mereka Begitu Yakin Akan Hal Ini Sehingga Kedatangan Jepang Dielu-Elukkan Oleh Rakyat Indonesia, Akan Tetapi Tidak Sampai Satu Bulan Harapan Untuk Kebebasan Sirnah Ditelan Angin Karena Jepang Telah Menampakkan Taring Kerajaannya Untuk Menguasai Dan Mengambil Alih Kekuasaan Dari Pemerintah Hindia Belanda.
Dalam Bidang Pendidikan Pada Umumnya, Khususnya Sekolah-Sekolah Yang Berbau Belanda Seperti MULO Huria Christen Batak Yang Gedungnya Dijadikan Markas Tentara Jepang. Setelah Bangsa Indonesia Merdeka Dan Terlaksananya Penyerahan Kedaulatan Dari Pemerintah Belanda Kepada Bangsa Indonesia (1949) Gedung MULO Dikembalikan Oleh Pemerintah Republik Indonesia Kepada Huria Kristen Batak Protestan.
Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Mendirikan SMA Swasta HKBP Bersubsidi Di Gedong MULO Tahun 1952. Pendirian Sekolah Ini Dibuktikan Dengan Tanda Pendaftaran Dengan Akte Nomor: D/I/13572 Tanggal 1 Oktober 1951 Yang Diasuh Oleh Yayasan Dewan Pendidikan Pengajaran Huria Kristen Batak Protestan (D. P. P. – HKBP)
Sekolah Ini Menjadi Tumouan Dan Harapan Bagi Masyarakat Karena Satu-Satunya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Di Tapanuli Utara Khususnya. Siswa-Siswi Berdatangan Dari Segala Penjuru Tapanuli Utara Bahkan Banyak Juga Siswa  Datang Dari Luar Tapanuli Utara Seperti Dari Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan Dan Dari Kabupaten Lainnya.
Pada Awal Berdirinya Sekolah Ini Tenaga Pengajar Didatangkan Sebahagian Lagi Dari Luar Negeri Yaitu Dari Jerman Seperti P. G. Pelle, Sholting Voigts Dan Lain-Lain.

NAMA – NAMA KEPALA SEKOLAH
( 1952 - Sekarang )
P. PASARIBU
Drs. B.H.TAMBUNAN ( 1974 – 1976 )
P. SIMATUPANG ( 1976 – 1981 )
Drs. B.H.TAMBUNAN ( 1981 – 1993 )
N. HUTAURUK ( 1993 – 1994 )
M. LUMBANTOBING ( 1994 – 2009 )
T.SILABAN, S.Pd,MM ( 2009 – 2011 )
Dra.K.NABABAN ( 2011 – 2011 )(24 Februari-24Juli2011 )
M. HARIANJA, S.Pd ( 2011 – 2013 )
T. SILABAN, S.Pd,MM (2013 – Sampai Sekarang)


Tidak ada komentar: